Rabu, 29 Januari 2014

MAAG ATAU GASTRITIS


  MAAG  ( GASTRITIS ) 


STIKES
 





DI SUSUN OLEH
SUPARTI
1110 096 130 1145
V.a
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
HARAPAN IBU JAMBI
T.A 2013 / 2014


APA ITU SAKIT MAAG ( GASTRITIS )  ???

Sakit maag ( gastritis ) adalah  suatu peradangan mukosa lambung yang terjadi karena produksi asam lambung yang berlebihan.

Atau

Sakit maag ( gastritis ) adalah peradangan yang terjadi pada dinding lambung atau lapisan didalam kantung nasi.



Apa penyebab gastritis ???

1.                  Makan yang tidak teratur / telat makan
2.                  Makanan yg dapt mengiritasi dinding lambung : lada, cuka, cabe,dll
3.                  Makan an yang banyak mengandung gas : kol, nangka, duren, dll
4.                  Obat-obatan : aspirin

5.                  Stress
6.                  Alkohol
7.                  Suka minum kopi
8.                  Kebiasaan merokok
               

Apa – apa saja tanda dan gejala sakit maag ???


1.                    Nyeri perut bagian atas, mual, kembung, muntah
2.                    Muntah darah
3.                    Tekanan darah menurun, pusing
4.                    Keringat dingin
5.                    Nadi cepat
6.                    Tinja berwarna hitam
7.                    Kurang darah pasca pendarahan
8.                    Hilangny nafsu makan
9.                    BB menurun




Apa akibat tindak lanjut dari sakit maag ( gastritis ) ???

ü     Perdarahan saluran cerna bagian atas (SCBA) berupa hemotemesis dan melena,
ü     Syock hemoragik,
ü     Terjadi ulkus,
ü     Kalau prosesnya hebat dan jarang terjadi perforasi.
ü     kematian




Jenis makanan apa yang tidak diperbolehkan bagi penderita  gastritis ???

·                       Makanan yang mengandung gas : nangka, ubi, duren, dll
·                       Makanan yang pedas : cabe, saos, lada, cabe, dll
·                       Makanan yang mengandung asam : jeruk, cuka, dll
·                       Hindari minuman yang merangsang keluarnya asam lambung : kopi dan alkohol
·                       Hindari beberapa sumber karbonhidrat : beras ketan, jagung, mie dan tales
            
Bagaimana cara merawat sakit maag ???

Ø    Segera makan jika timbul keluhan
Ø    Minum air hangat manis sebelum makan jika mual
Ø    Makan – makanan yang agak lunak
Ø    Makan dengan porsi sedikit tapi sering
Ø    Berikan kompres air didaerah ulu hati ( botol air hangat dilapisi handuk )
Ø    Minum susu untuk menetralkan asam lambung
Bagaimana cara pengobatan tradisional sakit maag ???

1.               kunyit
kunyit 5 cm dibersihkan dan dikupas kulitnya kemudian diparut dan disedu dengan air panas. Setelah itu air kunyit disaring lalu diminum.

2.               Cocor bebek
Segengam daun cocor bebek ditumbuk dan diperas. Kemudian air perasnya dimasuki kegelas dan diberi garam sedikit lalu diaduk sampai rata kemudian diminum.
Aturan minum : dewasa 2 x sehari ½ secangkir pagi hari sebelum makan dan malam hari sebelum tidur sebaiknya ramuan ditambah dengan madu sebanyak 1 sendok makan.


   MENCEGAH LEBIH BAIK DARI PADA MENGOBATI 


THANKS YOU
SEE YOU LATTER

Selasa, 28 Januari 2014

KEBUTUHAN ASUPAN NUTRISI PADA LANJUT USIA


BAB I
PENDAHULUAN

1.      LATAR BELAKANG
Suatu bentuk pelayanan profesional yang merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan yang didasarkan ilmu dan kiat keperawatan yang mencakup pelayanan bio-psiko-sosio dan spiritual yang komprehensif serta ditujukan kepada individu, keluarga serta masyarakat baik yang sakit maupun yang sehat, keperawatan pada dasarnya adalah human science and human care and caring menyangkut upaya memperlakukan klienss secara manusiawi dan utuh sebagai manusia yang berbeda dari manusia lainnya dan kita ketahui manusia terdiri dari berbagai sistem yang saling menunjang, di antara sistem tersebut adalah sistem neurobehavior (Sudoyo, 2009).
Kebutuhan gizi klien lanjut usia perlu dipenuhi secara adekuat untuk kelangsungan proses pergantian sel dalam tubuh mengatasi proses menua, dan memperlambat terjadinya usia biologis. Kebutuhan kalori pada klien lanjut usia berkurang karena berkurangnya kalori dasar akibat kegiatan fisik. Kalori dasar adalah kalori yang dibutuhkan untuk melakukan kegiatan tubuh dalam keadaan istirahat, misalnya untuk jantung, usus, pernapasan, dan ginjal, dan lain-lain. Kebutuhan kalori klien lanjut usia tidak melebihi 1700 kalori, sebaiknya disesuaikan dengan macam kegiatannya. Kebutuhan protein normal usia lanjut usia adalah gram/kg BB/hari ( nugroho, 2008 ).
Gizi ( nutrisi ) adalah diet berimbang dengan memasukkan unsur makanan empat sehat. Lansia memerlukan nutrisi yang baik, bahan bergizi seperti protein, mineral, kalsium, dan vitamin harus tersedia dalam jumlahyang cukup, kebutuhan gizi lansia hampir sama dengan kebutuhan gizi dari generasi yang lebih muda. Gizi yang paling penting dibutuhkan dalam waktu singkat oleh makhluk hidup adalah air, tanpa asupan cairan yang adekuat semua perawatan nutrisi akan sia-sia. Dalam kondisi normal, lansia membutuhkan asupan cairan sekitar 1.500 ml setiap hari ( mubarok, 2009 ).
Makanan yang mengandung lemak hewani harus dikurangi, misalnya daging sapi, daging kerbau, kuning telur, otak, dan lain-lain.lanjut usia disarankan mengomsumsi makanan tambahan yang banyak mengandung  kalsium ( Ca ) atau zat kapur. Kebutuhan kalsium klien lanjut usia adalah 14,1 mg/kg BB/hari. Zat besi perlu diberikan untuk memperlancar pembentukan darah. Pemberian garam natrium harus dikurangi karena kemungkinan adanya tekanan darah tinggi. Lanjut usia perlu pula diberi buah-buahan untuk mendapatkan vitamin. Untuk menghindari konstipasi, klien lanjut usia perlu diberi cukup makanan yang mengandung serat, misalnya, beras tumbuk, akar-akar hijau, kacng-kacang, buah-buahan, serta banyak minum ( 1500-2000 cc) yang sekaligus berguna membantu kerja ginjal ( nugroho, 2008 ).
Maka peran sebagai edukator juga dapat dilakukan dengan membantu klien dalam meningkatkan tingkat pengetahuan kesehatan, gejala penyakit bahkan tindakan yang diberikan, sehingga terjadi perubahan perilaku dari klien setelah dilakukan pendidikan kesehatan.
Berdasarkan dari pernyataan yang telah di uraikan di atas penulis tertarik dalam membahas masalah kebutuhan nutrisi pada lanjut lansia.

2.      RUMUSAN MASALAH
Rumusan masalah yang diangkat pada makalah ini adalah bagaimana memenuhi kebutuhan nutrisi yang baik untuk lansia.

3.      TUJUAN PENULISAN
1.      Tujuan Umum
Setelah mempelajari dan membahas tentang kebutuhan nutrisi pada lanjut usia ini diharapkan mahasiswa mampu melakukan Asuhan Keperawatan pada Ny. T dengan Apendiksitis di ruang bedah RSUD Raden Mattaher Jambi .
2.      Tujuan Khusus
a.       Mahasiswa mampu melakukan pengkajian pada Ny. T dengan Apendiksitis di RSUD Raden Mattaher Jambi.
b.      Mahasiswa mampu mengelompokkan data sesuai dengan tanda dan gejala pada penyakit Apendiksitis di RSUD Raden Mattaher Jambi.
c.       Mahasiswa mampu merumuskan Diagnosa Keperawatan pada Ny. T dengan Apendiksitis di RSUD Raden Mattaher Jambi.
d.      Mahasiswa mampu menyusun intervensi keperawatan pada Ny. T dengan Apendiksitis di RSUD Raden Mattaher Jambi.
e.       Mahasiswa mampu melaksanakan implementasi pada Ny. T dengan Apendiksitis di RSUD Raden Mattaher Jambi.
f.        Mahasiswa mampu malakukan evaluasi pada Ny. T dengan Apendiksitis di RSUD Raden Mattaher Jambi.

4.      MANFAAT
1.      Manfaat bagi RSUD Raden Mattaher Jambi
Sebagai masukan rumah sakit dalam peningkatan mutu dan layanan asuhan keperawatan di RSUD Raden Mattaher Jambi.
2.      Manfaat bagi Akademik
Sebagai tamabahan referensi dan bahan pustaka bagi sekolah tinggi ilmu kesahatan harapan ibu jambi mengenai asuhan keperawatan dengan Apendiksitis.
3.      Manfaat bagi Mahasiswa
Untuk memberikan informasi kepada mahasiswa lain dan kepada masyarakat tentang demensia, sehingga kita semua menyadari akan pentingnya kesehatan.





















BAB II
TINJAUAN TEORITIS

A.       Defenisi gerontik dan Getiartrik
Ilmu keperawatan gerontik berasal dari kata : ilmu + keperawatan + gerontik. Keperawatan adalah suatu bentuk pelayananprefesional yang merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan, didasarkanpada ilmu dan kiat keperawatan, berbentuk pelayanan bio, psiko, sosial, dan spiritual yang komprehensif, ditujukan pada individu, keluarga, dan masyarakat, baik sakit maupun sehat yang mencakup seluruh proses kehidupan manusia ( Mubarok, 2009 ).
Gerontik berasal dari kata : gerontologi + geriatrik. Gerontologi adalah cabang ilmu yang membahas atau menangani proses penuaan dan masalah yang timbul pada orang yang telah berusia lanjut. Geriatrik berkaitan dengan penyakit atau kecacatan yang terjadi pada orang yang telah berusia lanjut. Keperawatan geriatrik adalah praktik keperawatan yang berkaitan dengan penyakit pada proses penuaan. Sedangkan keperawatan gerontik adalah suatu pelayanan profesional yang  berdasarkan ilmu dan kiat atau tekhnik keperawatan yang berbentuk bio, psiko, sosial, spiritual dan kultural yang holistik yang ditujukan pada klien usia lanjut, baik sehat maupun sakit pada tingkat individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat ( Mubarok, 2009 ).


B.       Masalah gizi pada lansia
Gizi ( nutrisi ) adalah diet berimbang dengan memasukkan unsur makanan empat sehat. Lansia memerlukan nutrisi yang baik, bahan bergizi seperti protein, mineral, kalsium, dan vitamin harus tersedia dalam jumlahyang cukup, kebutuhan gizi lansia hampir sama dengan kebutuhan gizi dari generasi yang lebih muda. Gizi yang paling penting dibutuhkan dalam waktu singkat oleh makhluk hidup adalah air, tanpa asupan cairan yang adekuat semua perawatan nutrisi akan sia-sia. Dalam kondisi normal, lansia membutuhkan asupan cairan sekitar 1.500 ml setiap hari ( mubarok, 2009 ).
Masalah gizi tidak hanya terjadi pada balita dan ibu hamil, tetapi ternyata sering kali menimpa lanjut usia. Hal yang perlu mendapatkan perhatian ialah gizi berlebihan, gizi kurang, dan kekurangan vitamin ( nugroho, 2008 ).


C.       Faktor yang mempengaruhi kebutuhan nutrisi
Menurut Nugroho ( 2008 ), faktor yang mempengaruhi kebutuhan nutrisi pada lanjut usia antara lain sebagai berikut :
1.         Berkurangnya kemampuan untuk mencerna makanan ( akibat kerusakan gigi/ompong
2.         Berkurangnya cita rasa
3.         Berkurangnya koordinasi otot
4.         Keadaan fisik yang kurang baik
5.         Faktor ekonomi dan sosial
6.         Faktor penyerapan makanan ( daya absorbsi )


D.      Unsur-unsur gizi
Menurut mubarok ( 2009 ), unsur-unsur gizi anatara lain :
7.         Karbohidrat dan protein
Kebutuhan energ seseorang dari masa kanak-kanak sampai dewasa meningkat setiap hari, tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa kebutuhan energi menurun secara signifikan seperti pada lansia. Asupan nutrisi yang terbaik adalah mengomsumsi makanan yang mengandung lebih banyak karbohidrat dan membatasi asupan lemak sebanyak 30 % dari total kalori. Asupan protein perhari sebanyak 50-60 gram diperlukan untuk memelihara fungs tubuh dan asupan karhidrat yang adekuat menjamin ketersediaan protein tubuh untuk energi terutama paada oto.
8.         Mineral
Mineral yang diperlukan oleh tubuh adalah kalsium dan zat besi. Kalsium diperlukan untuk kesehatan tulang. Defisiensi zat besi dapat menyebabakan anemia, zat besi diperlukan untuk proses sintesis oksigen darah yang membawa pigmen hemoglobin.
9.         Vitamin
Vitamin dapat diklasifikasikan kedalam dua jenis, yaitu vitamin yang larut dalam lemak dan vitamin yang tidak larut dalam lemak ( air ). Vitamin yang larut dalam lemak adalah vitamin A, D, K, dan K. Sedangkan vitamin yang tidak larut dalam lemak adalah vitamin B dan C. Vitamin D diperlukan untuk proses absorpsi kalsium dari saluran pencernaan, vitamin ini penting untuk kesehatan tulang. Vitamin B 12 yang dikenal seagai faktor ektriksik diperlukan untuk pembentukan dan pemeliharaan kesehatan sel darah merah. Defisiensi vitamin B12dapat menyebabkab anemia. Vitamin C berfungsi untuk pembentukan sel darah merah dan diperlukan untuk pemyembuhan luka.

E.       Pemberian makanan pada lansia
Menurut Nugroho ( 2008 ), hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemberian makanan pada lanjut usia sebagai berikut :
1.         Apakah makanan yang disajikan memenuhi kebutuhan gizi
2.         Sajikan makan tersebut pada waktunya secara teratur dan dalam porsi yang kecil saja
3.         Jangan menunjukkan rasa bosan dalam melayani klien lanjut usia, tunjukkan wajah yang cerah dan gembira
4.         Beri makanan secara pertahap dan bervariasi, terutamabila nafsu makan kurang
5.         Perhatikan makanan apa yang disukai dan tidak, agar dapat menentukan jenis makanan yang sesuai dengan selera.
6.         Jika mendapat diet tertentu, perhatikan apaka diet tersebut sesuai dengan petunjuk dokter, misalnya untuk diabetes dan tekanan darah tinggi
7.         Berikan makanan yang lunak untuk menghindari konstipasi serta memudahkan mengunyah, terutama bagi klien lanjut usia, yang sudah ompong, misalnya dalam bentuk nasi tim atau bubur.

Bagi lanjut usia yang mampu sendiri, diharapkan untuk makan sendiri. Keluarga dan perawat membantu menyajikan saja. Usahakan klien didorong untuk mengerjakan sendiri segala sesuatunya. Bagi klien lanjut usia yang tidak mampu bergerak sendiri dan pasif, perlu diberikan pertolongan dan bantuan sesuai dengan kebutuhan, misalnya disuapi.

Cara pemberian makanan pada lanjut usia antara lain :
1.         Posisikan klien setengah duduk
2.         Periksa apakah mulutnya dalam keadaan bersih
3.         Letakan lap makanan atau serbet diatas dada, guna mencegah bajunya tidak menjadi kotor
4.         Suapi dengan sendok yang tidak terlalu penuh,lalu masukkan kedalam mulutnya
5.         Pnolonganatau perawatan dapat duduk atau berdiri di sisi tempat tidur
6.         Sediakan waktu yang cukup untuk membantu memberikan makanan
7.         Jangan tergesa-gesa agar jalan makanan tidak terganggu dan juga tidak mengganggu atau mengurangi nafsu makan.


F.        Tujuan pemberian nutrisi atau gizi pada lanjut usia
Menurut Mubarok ( 2009 ), tujuan pemberian nutrisi atau gizi pada lanjut usia antara lain sebagai berikut :
1.         Mempertahankan gizi yang seimbang dalam kaitannya untuk menunda atau mencegah kemunduran fungsi organ
2.         Gizi diharapkan sesuai dengan kondisi dan kebutuhan tubuh pada lansia
3.         Membiasakan makanan yang cukup dan teratur
4.         Menghindari kebiasaan pola makan yang buruk, seperti mengomsumsi makanan yang berkolesterol, meminum minuman keras, dan lain-lain.
5.         Mempertahankan kesehatan dan menunda lahirnya penyakit degeneratif seperti penyakit jantung koroner, ginjal, atherosklerosis, dan lain-lain.
6.         Melalui penelitian epidemiologi menjelaskan faktor resiko penyakit karena komsumsi bahan makanan tertentu seperti penyakit sendi dan tulang akibat asam urat, penyakit jantung, koroner karena kolesterol dan lemak jenuh, diabetes meli Tus akibat obesitas karena komsumsi hidrat arang.

G.